BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pendidikan begitu
penting dalam kehidupan, dengan pendidikan kita dapat meningkatkan taraf hidup
kita, baik dalam segi ekonomi maupun dalam hal sosial masyarakat. Dan masih
banyak lagi peranan pendidikan bagi
kehidupan kita di dunia ini. Pendidikan bisa didapatkan dengan salah satunya bersekolah,
namun demikian banyak masalah yang dihadapi dalam perjalanan menempuh
pendidikan tersebut. Salah satunya ialah kurang tertariknya siswa terhadap
pelajaran khususnya dalam pelajaran MIPA yang dikarenakan oleh penyampaian
materi ajar yang monoton atau kurang menarik. Dengan melihat masalah tersebut
saya tertarik untuk membuat tulisan ini sekaligus untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen pengajar mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan MIPA.
1.
2 Permasalahan
Keberhasilan
pembelajaran MIPA kepada peserta didik dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
materi pelajaran dan karakteristiknya,
kompetensi guru, kondisi laboratorium, proses belajar mengajar, peserta
didik, infrastuktur dan bahkan keterlibatan orang tua. Salah satu kendala yang ditengarai dapat
menimbulkan persepsi bahwa MIPA itu sulit dan tidak menyenangkan atau bahkan
membosankan adalah cara penyampaian materi yang kurang/tidak menarik(monoton). Seringkali sebenarnya ketidaksenangan
peserta didik terhadap pelajaran MIPA disebabkan oleh guru yang memberikan
materi terlalu cepat, monoton, dan kurangnya variasi dalam pengajaran.
Cara seperti ini dapat menyebabkan peserta didik jenuh dan tidak tertarik untuk
mempelajarinya secara lebih mendalam. A. Malik Fadjar (mantan Mendiknas)
menilai bahwa cara pengajaran MIPA yang dilakukan guru selama ini hanya
melahirkan hafalan dan bukan melatih olah pikir. Akibatnya meskipun sudah mempelajari MIPA peserta didik tetap saja kurang memiliki
gambaran yang jelas yang dihasilkan oleh olah pikirnya, dan menjadi jenuh
(Kompas, 3 September 2002).
1.3 Tujuan
Tujuan
dari pembuatan tulisan ini adalah untuk memacu tenaga pengajar agar dalam
pemberian materi ajar khususnya dalam pelajaran MIPA agar tidak terjadi hal
seperti kebosan, ketidakterarikan peserta didik terhadap materi dalam pelajaran
MIPA yang dikarenakan penyampaian dengan cara yang monoton atau tidak menarik.
Dengan adanya tulisan ini diharapkan dalam penyampaian materi ajar MIPA, para
tenaga pengajar MIPA dapat menyampaikan materi dengan menarik dan tidak
monoton.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pemaparan
Masalah
Cara penyampaian materi yang kurang menarik ini kemungkinan
dipicu oleh materi bidang MIPA yang sangat padat serta waktu yang terbatas,
sehingga guru mentransfer pengetahuan MIPA dengan cepat dan kurang
pembahasan/diskusi, karena mengejar target terpenuhinya penyampaian materi
kepada peserta didik. Kesempatan baik guru dan peserta didik untuk lebih dapat
menggali lebih dalam materi sehingga memberikan pemahaman yang lebih baik
nampaknya kurang berkembang. Meskipun
pemerintah telah menggariskan agar proses belajar mengajar terjadi dalam
situasi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student oriented), pada kenyataannya pembelajaran MIPA masih banyak
berpusat pada guru (teacher oriented)
melalui metode ceramah, kurang/tidak cukup memberikan contoh-contoh penerapan
teori untuk memecahkan permasalahan nyata sehari-hari (problem solving). Lebih lanjut pemerintah juga sudah melakukan
beragam pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar, namun
nampaknya belum memberikan dampak nyata dalam inovasi cara mengajar, karena
berbagai alasan diantaranya fasilitas tidak mendukung, tidak cukup waktu,
materi padat, dan kurang mengikuti perkembangan IPTEKS, dan lemahnya penguasaan
teknologi informasi. Kendala-kendala ini
menyebabkan peserta didik kurang tertantang untuk mengeksplor bidang MIPA lebih
lanjut, yang menyebabkan kurangnya ketertarikan
peserta didik untuk mendalami MIPA melalui studi lanjut di perguruan
tinggi.
Tantangan
yang dihadapi ke depan adalah bagaimana menerapkan cara pembelajaran MIPA yang
lebih inovatif/menarik yang mengintegrasikan teori dan penerapannya dengan kehidupan
sehari-hari. Inovasi pembelajaran yang dapat dikembangkan dalam meningkatkan
ketertarikan peserta didik terhadap bidang MIPA misalnya meningkatkan
kreativitas dalam pembelajaran MIPA dengan memberikan perhatian lebih pada
pemahaman materi-materi inti/penting
secara berkelanjutan dengan cara mensinergikan teori dan praktek di
laboratorium ataupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, pada dasarnya
cara menyampaian materi hendaknya lebih hidup, aplikatif dan dapat digunakan
untuk memecahkan masalah.
2.2 Pemecahan
Masalah( Solusi)
Seperti
yang tertulis dalam pemaparan masalah pada paragraf dua di atas, tantangan yang
dihadapi oleh tenaga pangajar dalam penyampaian materi pelajaran MIPA adalah bagaimana caranya membuat penyampaian
materi dalam MIPA tidak monoton atau bagaimana cara membuat pelajaran MIPA
tersebut menjadi menyenangkan. Di bawah terdapat beberapa pendapat teman
mahasiswa maupun siswa tentang bagaimana cara guru dalam menyampaikan pelajaran
MIPA agar siswa tertarik :
v
Aditya
Wiranata ( Mahasiswa UPH jurususan keguaruan matematika).
Begini,
kalau mau ngajar MIPA supaya orang / siswa lebih tertarik gunakan metode yang
variatif, contoh, kalau ngajar biologi, katakanlah tumbuhan. Jangan cuma
jelasin tentang tumbuhannya, tapi berikan untuk siswa untuk observasi langsung,
bikin pengamatan, laporan, dll. Setelah itu suruh siswamem presentasikan hasil
observasi mereka di depan kelas, bisa pakai powerpoint supaya unsur
visualiasinya dapat. Atau bisa juga dijelaskan, tapi tampilkan benda-benda
aslinya, gambar, pake powerpoint yang menarik, video. Intinya pake metode yang
variatif
Kalau math, kebanyakan lebih ke diskusi kelompok, jadi bagi kelas menjadi beberapa kelompok terus suruh mengerjakan LKS. atau bisa juga kalau materinya memungkinakan untuk langsung ke lapangan, ajak siswa ke lapangan. contoh : mengukur jarak atau sudut, ajak siswa lihat langsung dunia sekitarnya. Intinya kalau math atau fisika, jangan cuma kasih rumus terus langsung kerja soal. mending, suruh mereka temukan sendiri rumusnya, tapi tetap dibimbing oleh guru. jadi guru kasih petunjuk-petunjuknya atau bisa juga bikin games2, kuis2, dll. begitulah pkoknya...hehe
Kalau math, kebanyakan lebih ke diskusi kelompok, jadi bagi kelas menjadi beberapa kelompok terus suruh mengerjakan LKS. atau bisa juga kalau materinya memungkinakan untuk langsung ke lapangan, ajak siswa ke lapangan. contoh : mengukur jarak atau sudut, ajak siswa lihat langsung dunia sekitarnya. Intinya kalau math atau fisika, jangan cuma kasih rumus terus langsung kerja soal. mending, suruh mereka temukan sendiri rumusnya, tapi tetap dibimbing oleh guru. jadi guru kasih petunjuk-petunjuknya atau bisa juga bikin games2, kuis2, dll. begitulah pkoknya...hehe
v
Nanian
Masudi (Siswa SMA Kristen Barana’ Tana Toraja)
Kalau menurutku,
supaya belajar matematika tidak membosankan sebaiknya saat menyampaikan materi,
guru bisa memberikan contoh aplikasi materi tersebut pada kehidupan nyata,
menampilkan bahan ajar menggunakan media misalnya power point, dan yang paling
penting adalah dalam waktu belajar guru tidak hanya menyampaikan pelajaran
terus menerus, yah….ambil waktu untuk cerita dengan kami (siswa) tentang apalah
yang penting buat suasana kelas tidak tegang. Kalau mendengar guru ngejelasin
materi terus, siswa pasti bosan ( khususnya saya hehehe..).
Kalau untuk pelajaran biologi(pelajaran idolaku)
sebaiknya pada saat menyampaikan materi kita langsung turun ke lapangan ataupun
banyak-banyak melakukan praktikum.
Kalau pelajaran kimia
dan fisika (pelajaran yang susah!!) kayanya sama deh dengan cara menyampaikan
pelajaran matematika.
v
Aprilias
Bongga Minanga (Mahasiswa Kedokteran UNSRAT)
Kalau menurutku cara
guru menyampaikan bahan ajar MIPA supaya siswanya tertarik dan tidak serasa
monoton, guru tersebut sebaiknya jangan cuma menyampaikan materi saja, bisa
saja melakukan permainan yang berhubungan dengan materi tersebut, misalnya
dalam pelajaran biologi, bisa main tebak kata misalnya tebak kata untuk angota
tubuh maupun organ tubuh manusia.
Dan lagi jangan
terlalu membebani siswa dengan banyak tugas.
Pernyataan
diatas adalah beberapa pendapat yang disampaikan oleh kerabat-keraabat saya
mengenai cara penyampaian materi pelajaran MIPA oleh guru-guru MIPA agar
penyampaian materi serasa tidak monoton. Pendapat saya pun tidak terlalu jauh
berbeda dengan pernyataan teman-teman saya di atas. Variasi penyampaian materi
oleh guru sangat lah diperlukan agar dalam belajar siswa tidak merasa bosan dan dapat menyenangi pelajaran
MIPA seperti pelajaran-pelajaran selain MIPA. Pada dasarnya setiap siswa
mempunyai minat masing-masing terhadap pelajaran MIPA (Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam), namun karena beberapa factor,yang salah satunya adalah cara
menyampaikan guru kepada siswa yang monoton, membuat minat siswa menghilang
seiring berjalannya waktu. Maka dari itu sangat lah penting bagi guru untuk
mengubah cara mengajar yang monoton tersebut, seperti misalnya dalam
penyampaian materi kita bisa menggunakan
sarana – sarana pendidikan yang sudag cukup maju, contonya penggunaan
proyektor, laptop dan sarana internet. Sarana tersebut dapat membantu guru
dalam penyampaian materi MIPA .
Misalnya untuk
pelajaran fisika, di internet banyak situs-situs pendidikan mengenai fisika
seperti misalnya fisika asyik, fisika gasing, fisika 21 dan lain-lain. Dari
referensi tersebut, ada video mengenai gerak jatuh bebas, momentum, hukum
Newton dan lain-lain yang dapat menarik perhatian siswa karena menyaksikan
secara nyata mengenai materi-materi yang disampaikan.
Begitu juga untuk
pelajaran MIPA yang lain, banyak situs pembelajaran matematika, kimia, dan
biologi yang menarik.
Selain
penggunaan media belajar, pada saat mengajar agar pelajaran tidak serasa
monoton, guru juga harus menampilkan contoh aplikasi dari materi yang
disampaikannya pada kehidupan nyata agar siswa tertarik untuk menerapkannya pada kehidupannya juga.
Guru juga perlu
menyampaikan materi pelajaran dengan berbagai metode yang sesuai di setiap
pertemuan agar siswa tidak merasa bosan melihat cara penyampaian materi yang
itu-itu saja. Selain itu, kegiatan praktikum juga merupakan cara membuat
belajar menjadi tidak membosankan, siswa akan lebih tertaarik terhaadap suatu materi bila, bila materi itu
di praktekan.
BAB
III
KESIMPULAN
Cara guru menyapaikan pelajaran
sangat lah penting dalam manarik minat siswa untuk mempelajari suatu pelajaran
khususnya dalam pelajaran MIPA, karena pelajaran MIPA dianggap pelajaran yang
susah dan membosankan oleh para siswa. Dalam penyampaian materi sebaiknya
menggunakan sarana yang tersedia seperti internet, karena dalam internet banyak
disajikan materi yang sudah dipermak sedemikian rupa sehingga mempelajari
materi menjadi menyenangkan bagi siswa, guru juga perlu menampilkan contoh
aplikasi dari suatu materi pada kehidupan nyata, serta menggunakan metode yang
berbeda-beda di setiap pertemuan yang juga disesuaikan dengan materi yang ingin
disampaikan.
Melakukan
praktikum juga cara yang bagus dalam penyampaian materi, karena siswa terlibat
langsung didalamnya.
SUMBER
TULISAN
-
Wawancara siswa dan mahasiswa
-
DePorter, Bobbi.(2010).Quantum Learning. Bandung ; Kaifa
-
http://suaidinmath.wordpress.com/2010/04/24/strategi-pembelajaran-mipa/
-
bei.ung.ac.id/content/.../Web/FMIPA.../7.%20Metode.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar