Sabtu, 12 Mei 2012

MAKALAH DASPEN WAYAN ACB 109 050


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pendidikan begitu penting dalam kehidupan, dengan pendidikan kita dapat meningkatkan taraf hidup kita, baik dalam segi ekonomi maupun dalam hal sosial masyarakat. Dan masih banyak lagi peranan  pendidikan bagi kehidupan kita di dunia ini. Pendidikan bisa didapatkan dengan salah satunya bersekolah, namun demikian banyak masalah yang dihadapi dalam perjalanan menempuh pendidikan tersebut. Salah satunya ialah kurang tertariknya siswa terhadap pelajaran khususnya dalam pelajaran MIPA yang dikarenakan oleh penyampaian materi ajar yang monoton atau kurang menarik. Dengan melihat masalah tersebut saya tertarik untuk membuat tulisan ini sekaligus untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengajar mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan MIPA.

1. 2 Permasalahan
Keberhasilan pembelajaran MIPA kepada peserta didik dipengaruhi oleh banyak faktor seperti materi pelajaran dan karakteristiknya,  kompetensi guru, kondisi laboratorium, proses belajar mengajar, peserta didik, infrastuktur dan bahkan keterlibatan orang tua.  Salah satu kendala yang ditengarai dapat menimbulkan persepsi bahwa MIPA itu sulit dan tidak menyenangkan atau bahkan membosankan adalah cara penyampaian materi yang kurang/tidak menarik(monoton).  Seringkali sebenarnya ketidaksenangan peserta didik terhadap pelajaran MIPA disebabkan oleh guru yang memberikan materi terlalu cepat, monoton, dan kurangnya variasi dalam pengajaran. Cara seperti ini dapat menyebabkan peserta didik jenuh dan tidak tertarik untuk mempelajarinya secara lebih mendalam. A. Malik Fadjar (mantan Mendiknas) menilai bahwa cara pengajaran MIPA yang dilakukan guru selama ini hanya melahirkan hafalan dan bukan melatih olah pikir.  Akibatnya meskipun sudah mempelajari MIPA  peserta didik tetap saja kurang memiliki gambaran yang jelas yang dihasilkan oleh olah pikirnya, dan menjadi jenuh (Kompas, 3 September 2002). 
1.3  Tujuan
Tujuan dari pembuatan tulisan ini adalah untuk memacu tenaga pengajar agar dalam pemberian materi ajar khususnya dalam pelajaran MIPA agar tidak terjadi hal seperti kebosan, ketidakterarikan peserta didik terhadap materi dalam pelajaran MIPA yang dikarenakan penyampaian dengan cara yang monoton atau tidak menarik. Dengan adanya tulisan ini diharapkan dalam penyampaian materi ajar MIPA, para tenaga pengajar MIPA dapat menyampaikan materi dengan menarik dan tidak monoton.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pemaparan Masalah
Cara penyampaian materi yang kurang menarik ini kemungkinan dipicu oleh materi bidang MIPA yang sangat padat serta waktu yang terbatas, sehingga guru mentransfer pengetahuan MIPA dengan cepat dan kurang pembahasan/diskusi, karena mengejar target terpenuhinya penyampaian materi kepada peserta didik. Kesempatan baik guru dan peserta didik untuk lebih dapat menggali lebih dalam materi sehingga memberikan pemahaman yang lebih baik nampaknya kurang berkembang.  Meskipun pemerintah telah menggariskan agar proses belajar mengajar terjadi dalam situasi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student oriented), pada kenyataannya pembelajaran MIPA masih banyak berpusat pada guru (teacher oriented) melalui metode ceramah, kurang/tidak cukup memberikan contoh-contoh penerapan teori untuk memecahkan permasalahan nyata sehari-hari (problem solving). Lebih lanjut pemerintah juga sudah melakukan beragam pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar, namun nampaknya belum memberikan dampak nyata dalam inovasi cara mengajar, karena berbagai alasan diantaranya fasilitas tidak mendukung, tidak cukup waktu, materi padat, dan kurang mengikuti perkembangan IPTEKS, dan lemahnya penguasaan teknologi informasi.  Kendala-kendala ini menyebabkan peserta didik kurang tertantang untuk mengeksplor bidang MIPA lebih lanjut, yang menyebabkan kurangnya  ketertarikan peserta didik untuk mendalami MIPA melalui studi lanjut di perguruan tinggi. 
Tantangan yang dihadapi ke depan adalah bagaimana menerapkan cara pembelajaran MIPA yang lebih inovatif/menarik yang mengintegrasikan teori dan penerapannya dengan kehidupan sehari-hari. Inovasi pembelajaran yang dapat dikembangkan dalam meningkatkan ketertarikan peserta didik terhadap bidang MIPA misalnya meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran MIPA dengan memberikan perhatian lebih pada pemahaman  materi-materi inti/penting secara berkelanjutan dengan cara mensinergikan teori dan praktek di laboratorium ataupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, pada dasarnya cara menyampaian materi hendaknya lebih hidup, aplikatif dan dapat digunakan untuk memecahkan masalah. 




2.2  Pemecahan Masalah( Solusi)
Seperti yang tertulis dalam pemaparan masalah pada paragraf dua di atas, tantangan yang dihadapi oleh tenaga pangajar dalam penyampaian materi pelajaran MIPA  adalah bagaimana caranya membuat penyampaian materi dalam MIPA tidak monoton atau bagaimana cara membuat pelajaran MIPA tersebut menjadi menyenangkan. Di bawah terdapat beberapa pendapat teman mahasiswa maupun siswa tentang bagaimana cara guru dalam menyampaikan pelajaran MIPA agar siswa tertarik  :
v  Aditya Wiranata ( Mahasiswa UPH jurususan keguaruan matematika).
Begini, kalau mau ngajar MIPA supaya orang / siswa lebih tertarik gunakan metode yang variatif, contoh, kalau ngajar biologi, katakanlah tumbuhan. Jangan cuma jelasin tentang tumbuhannya, tapi berikan untuk siswa untuk observasi langsung, bikin pengamatan, laporan, dll. Setelah itu suruh siswamem presentasikan hasil observasi mereka di depan kelas, bisa pakai powerpoint supaya unsur visualiasinya dapat. Atau  bisa juga  dijelaskan, tapi tampilkan benda-benda aslinya, gambar, pake powerpoint yang menarik, video. Intinya pake metode yang variatif
Kalau math, kebanyakan lebih ke diskusi kelompok, jadi bagi kelas menjadi beberapa kelompok terus suruh mengerjakan LKS. atau bisa juga kalau materinya memungkinakan untuk langsung ke lapangan, ajak siswa ke lapangan. contoh : mengukur jarak atau sudut, ajak siswa lihat langsung dunia sekitarnya. Intinya kalau math atau fisika, jangan cuma kasih rumus terus langsung kerja soal. mending, suruh mereka temukan sendiri rumusnya, tapi tetap dibimbing oleh guru. jadi guru kasih petunjuk-petunjuknya atau bisa juga bikin games2, kuis2, dll. begitulah pkoknya...hehe

v  Nanian Masudi (Siswa SMA Kristen Barana’ Tana Toraja)
Kalau menurutku, supaya belajar matematika tidak membosankan sebaiknya saat menyampaikan materi, guru bisa memberikan contoh aplikasi materi tersebut pada kehidupan nyata, menampilkan bahan ajar menggunakan media misalnya power point, dan yang paling penting adalah dalam waktu belajar guru tidak hanya menyampaikan pelajaran terus menerus, yah….ambil waktu untuk cerita dengan kami (siswa) tentang apalah yang penting buat suasana kelas tidak tegang. Kalau mendengar guru ngejelasin materi terus, siswa pasti bosan ( khususnya saya hehehe..).
Kalau untuk  pelajaran biologi(pelajaran idolaku) sebaiknya pada saat menyampaikan materi kita langsung turun ke lapangan ataupun banyak-banyak melakukan praktikum.
Kalau pelajaran kimia dan fisika (pelajaran yang susah!!) kayanya sama deh dengan cara menyampaikan pelajaran matematika.
v  Aprilias Bongga Minanga (Mahasiswa Kedokteran UNSRAT)
Kalau menurutku cara guru menyampaikan bahan ajar MIPA supaya siswanya tertarik dan tidak serasa monoton, guru tersebut sebaiknya jangan cuma menyampaikan materi saja, bisa saja melakukan permainan yang berhubungan dengan materi tersebut, misalnya dalam pelajaran biologi, bisa main tebak kata misalnya tebak kata untuk angota tubuh maupun organ tubuh manusia.
Dan lagi jangan terlalu membebani siswa dengan banyak tugas.

Pernyataan diatas adalah beberapa pendapat yang disampaikan oleh kerabat-keraabat saya mengenai cara penyampaian materi pelajaran MIPA oleh guru-guru MIPA agar penyampaian materi serasa tidak monoton. Pendapat saya pun tidak terlalu jauh berbeda dengan pernyataan teman-teman saya di atas. Variasi penyampaian materi oleh guru sangat lah diperlukan agar dalam belajar siswa tidak  merasa bosan dan dapat menyenangi pelajaran MIPA seperti pelajaran-pelajaran selain MIPA. Pada dasarnya setiap siswa mempunyai minat masing-masing terhadap pelajaran MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), namun karena beberapa factor,yang salah satunya adalah cara menyampaikan guru kepada siswa yang monoton, membuat minat siswa menghilang seiring berjalannya waktu. Maka dari itu sangat lah penting bagi guru untuk mengubah cara mengajar yang monoton tersebut, seperti misalnya dalam penyampaian materi  kita bisa menggunakan sarana – sarana pendidikan yang sudag cukup maju, contonya penggunaan proyektor, laptop dan sarana internet. Sarana tersebut dapat membantu guru dalam penyampaian materi MIPA .
Misalnya untuk pelajaran fisika, di internet banyak situs-situs pendidikan mengenai fisika seperti misalnya fisika asyik, fisika gasing, fisika 21 dan lain-lain. Dari referensi tersebut, ada video mengenai gerak jatuh bebas, momentum, hukum Newton dan lain-lain yang dapat menarik perhatian siswa karena menyaksikan secara nyata mengenai materi-materi yang disampaikan.
Begitu juga untuk pelajaran MIPA yang lain, banyak situs pembelajaran matematika, kimia, dan biologi yang menarik.

Selain penggunaan media belajar, pada saat mengajar agar pelajaran tidak serasa monoton, guru juga harus menampilkan contoh aplikasi dari materi yang disampaikannya pada kehidupan nyata agar siswa tertarik  untuk menerapkannya pada kehidupannya juga.
Guru juga perlu menyampaikan materi pelajaran dengan berbagai metode yang sesuai di setiap pertemuan agar siswa tidak merasa bosan melihat cara penyampaian materi yang itu-itu saja. Selain itu, kegiatan praktikum juga merupakan cara membuat belajar menjadi tidak membosankan, siswa akan lebih tertaarik  terhaadap suatu materi bila, bila materi itu di praktekan.
































BAB III
KESIMPULAN

Cara guru menyapaikan pelajaran sangat lah penting dalam manarik minat siswa untuk mempelajari suatu pelajaran khususnya dalam pelajaran MIPA, karena pelajaran MIPA dianggap pelajaran yang susah dan membosankan oleh para siswa. Dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan sarana yang tersedia seperti internet, karena dalam internet banyak disajikan materi yang sudah dipermak sedemikian rupa sehingga mempelajari materi menjadi menyenangkan bagi siswa, guru juga perlu menampilkan contoh aplikasi dari suatu materi pada kehidupan nyata, serta menggunakan metode yang berbeda-beda di setiap pertemuan yang juga disesuaikan dengan materi yang ingin disampaikan.
Melakukan praktikum juga cara yang bagus dalam penyampaian materi, karena siswa terlibat langsung  didalamnya.























SUMBER TULISAN

-          Wawancara siswa dan mahasiswa
-          DePorter, Bobbi.(2010).Quantum  Learning. Bandung ; Kaifa
-          http://suaidinmath.wordpress.com/2010/04/24/strategi-pembelajaran-mipa/
-          bei.ung.ac.id/content/.../Web/FMIPA.../7.%20Metode.doc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar